:')

Aku tau itu hal yang baik untukmu dan teman-temanmu. Mereka semua yang menginginkan itu. Namun dibalik kebanggaan dan rasa terhormat itu, ada sedikit rasa sakit di tubuhku. Aku senang akan hal itu namun hatiku nampaknya tak bisa menerima. Aku lebih ingin kau menjadi orang biasa, bukan seseorang yang dipuja. Jabatan tak melukiskan bahwa kau adalah seorang yang agung. Cukup dengan duduk manis di kursi itu, sama seperti yang lain dan tetap menjadi dirimu. Mungkin aku terlalu berlebihan dalam hal ini, tapi ini lah aku. Aku juga benci akan perasaanku, aku benci bila merasakan kesakitan ini lagi. 

Namun teman-temanmu benar. Siapa aku dan bisa apa aku? Aku datang dari dunia yang berbeda. Jauh dari kehidupanmu yang begitu menyenangkan. Aku iri dengan keberuntunganmu, aku iri dengan semua yang kau dapatkan. Aku tersadar dan bertanya "Mengapa Tuhan tak pernah berlaku adil?"

Perlahan kunikmati lagi rasa sakit ini. Rasa yang sulit menghilang. Membawa semuanya jatuh termasuk air mataku. Mengapa harus kamu, bukan yang lain? Bukankah banyak yang lebih pantas untuk mendapat perlakuan layaknya jendral?

Aku bangga akan dirimu namun aku terpaksa menyenangi apa yang sebenarnya tidak aku senangi. Aku hanya ingin kau melihat aku baik-baik saja dengan keadaan yang membuatku muak ini. Jika ini memang yang terbaik untukmu walau ini yang terburuk untukku, aku terima itu. Terima kasih Tuhan telah memberiku rasa sakit yang indah :')

conspiracy

Explain to me  
This conspiracy against me 
And tell me how 
I've lost my power

asdfagafgdsfvdfv

Break, Broke, Broken ...
You know?